Pages

Cara Memilih Pasangan Suami Istri yang Ideal menurut Konsep STIFIn

Teori Sirkulasi STIFIn bisa diimplementasikan dalam banyak bidang, salah satunya pernikahan. Manfaatnya, sebelum menikah kita bisa mengetahui dan memilih tipe pasangan (calon istri atau suami) yang cocok/ideal dengan diri kita sehingga terwujud pernikahan yang berbahagia. Bagaimana jika sudah terlanjur menikah dan ternyata berdasarkan Tes STIFIn tidak cocok? Nanti saya akan buatkan pembahasan tersendiri.

1. Teori Sirkulasi STIFIn
Sebelum masuk ke materi inti, terlebih dahulu kita perlu memahami Teori Sirkulasi STIFIn. Jika Anda sudah paham Teori Sirkulasi STIFIn, Anda bisa melewati Bagian 1 ini dan langsung menuju ke Bagian 2. Teori Sirkulasi STIFIn menunjukkan pola hubungan antar Mesin kecerdasan (MK). Teori Sirkulasi STIFIn dapat dijelaskan melalui diagram di bawah ini:


Pada diagram di atas, terdapat 2 (dua) macam anak panah yang menunjukkan pola hubungan antar Mesin Kecerdasan (MK). Anak panah warna biru yang tidak terputus menunjukkan pola hubungan menndukung. Anak panah warna merah putus-putus menunjukkan pola hubungan menaklukkan. 

Arti simbol huruf pada diagram Teori Sirkulasi STIFIn:
S menunjukkan MK Sensing (terdiri atas Sensing introvert dan Sensing extrovert);
T menunjukkan MK Thinking (terdiri atas Thinking introvert dan Thinking extrovert);
I menunjukkan MK Intuiting (terdiri atas Intuiting introvert dan Intuiting extrovert);
F menunjukkan MK Feeling (terdiri atas Feeling introvert dan Feeling extrovert);
In menunjukkan MK Insting/Instinct.

Cara membaca diagram teori Sirkulasi STIFIn untuk pola mendukung yaitu dengan melihat arah panah biru. Contoh: Feeling mendukung Sensing (Sensing didukung Feeling) tapi Sensing mendukung Thinking (Thinking didukung Sensing), dst. 

Cara membaca diagram teori Sirkulasi STIFIn untuk pola menaklukkan yaitu dengan melihat arah panah merah. Contoh: Sensing menaklukkan Insting (Insting ditaklukkan Sensing) tapi Insting menaklukkan Feeling (Feeling ditaklukkan Insting), dst.

2. Konsep STIFIn Couple
Konsep STIFIn Couple (couple berarti pasangan) merupakan implementasi Teori Sirkulasi STIFIn dalam hal pernikahan. Dalam Konsep STIFIn Couple ini, terdapat banyak Skor yang dijadikan rujukan. Namun, untuk memilih suami atau istri yang cocok dengan kita, kita cukup menggunakan 2 (dua) skor yaitu Skor Pasangan dan Skor Cinta.

Skor Pasangan (Score of Spouse) menunjukkan tingkat KECOCOKAN pasangan suami istri. Semakin tinggi skornya, maka pasangan tersebut semakin cocok. Skor Pasangan ini dipengaruhi oleh pola hubungan berdasarkan Teori Sirkulasi STIFIn. Sehingga, kedua belah pihak yakni suami (pria) atau istri (wanita) harus terlebih dahulu mengetahui Mesin Kecerdasan (MK) masing-masing (dengan kata lain, keduanya harus pernah menjalani Tes Sidik Jari STIFIn). 

Skor Pasangan ini terdiri atas 5 (lima) tingkatan, yaitu:
  1. Skor 4 (Sangat Cocok dan sangat direkomendasikan) yakni jika MK Suami DIDUKUNG MK Istri. Contoh: suami Feeling dan istri Intuiting. Pasangan ini Sangat Cocok karena dengan hadirnya istri yang mendukung suami maka sekeras apapun suami bekerja (secara kodrat, suami yang bekerja dan menafkahi istri) maka suami akan tetap berenergi karena ada istri yang mendukungnya sehingga suami akan cepat sukses dan kesuksesan suami juga akan kembali ke istri. Secara Skor Cinta, suami jatuh cinta ke istri sehingga istri merasa dicintai oleh suami.
  2. Skor 3 (Cocok dan direkomendasikan) yakni jika MK Suami MENAKLUKKAN MK Istri. Contoh: Suami Sensing dan Istri Insting. Pasangan ini Cocok karena secara kodrat suami berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas mengarahkan, membimbing, dan memberi perhatian terhadap istri. Secara Skor Cinta, istri jatuh cinta tergila-gila ke suami sehingga istri akan taat pada suami. 
  3. Skor 2 (Cukup Cocok dan cukup direkomendasikan) yakni jika MK Suami MENDUKUNG MK Istri. Contoh: Suami Intuiting dan istri Feeling. Pasangan ini Cukup Cocok. Jika istri juga bekerja maka istri berpeluang besar untuk sukses karena istri memiliki suami yang mendukungnya. Namun risikonya, suami bisa lelah mendukung istri padahal suami juga bekerja dan butuh dukungan yang mana dukungan ini tidak diperolehnya sehingga prestasi kerja suami bisa stagnan. Untuk itu, istri perlu memberi balasan ke suami sebagai timbal balik atas dukungan yang diberikan suami ke istri.
  4. Skor 1 (Tidak Cocok dan dihindari) yakni jika MK Suami DITAKLUKKAN MK Istri. Contoh: Suami Thinking dan Istri Feeling. Pasangan ini Tidak Cocok karena suami ditaklukkan istri sehingga istri akan mendominasi dan mengatur suami dan suami akan segan dan takut pada istri (padahal secara kodrat, suami sebagai pemimpin keluarga) sehingga suami akan sulit berkembang dan meraih kesuksesan. Secara Skor Cinta, suami jatuh cinta tergila-gila ke istri sehingga suami mau mengikuti kemauan istri.
  5. Skor 0 (Sangat Tidak Cocok dan sangat dihindari) yakni jika MK Suami SAMA DENGAN MK Istri. Contoh: suami Sensing dan istri Sensing. Pasangan ini Sangat Tidak Cocok karena suami satu tipe dengan istri sehingga jika masing-masing memiliki keinginan dan keinginannya itu berbeda/bertentangan maka keduanya sama-sama kuat dan tidak ada yang mau mengalah (sama-sama egois) sehingga bisa sering konflik. Selain itu, secara Skor Cinta mereka juga tidak mencintai satu sama lain karena kepribadiannya sama, tidak ada yang berbeda dan menarik, mereka melihat pasangan seperti mereka melihat diri mereka sendiri (kecuali karena perbedaan gender/jenis kelamin). Secara kodrat, pasangan seharusnya berbeda sehingga bisa saling melengkapi dan perbedaan gender tidaklah cukup.
Selain Skor Pasangan, terdapat skor lain dalam Konsep STIFIn yakni Skor Cinta (Score of Love). Skor Cinta menunjukkan tingkat jatuh CINTA antarpasangan. Skor Cinta ini juga dipengaruhi oleh pola hubungan berdasarkan Teori Sirkulasi STIFIn. Meskipun demikian, dalam memilih pasangan pendamping hidup, Konsep STIFIn menganjurkan kita untuk merujuk pada Skor Pasangan saja dan mengabaikan Skor Cinta ini. Skor Cinta ini boleh dikatakan hanya berfungsi untuk memperdalam analisis hubungan antarpasangan dan tidak dimaksudkan sebagai rujukan dalam memilih pasangan.

Skor Cinta ini terdiri atas 5 (lima) tingkatan, yaitu:
  1. Jika MK A DITAKLUKKAN MK B maka berarti A Jatuh Cinta Tergila-gila ke B (Skor 4). Contoh: Jika suami Thinking dan istri Feeling maka Suami jatuh cinta tergila-gile ke Istri karena Suami ditaklukkan Istri. Sebaliknya, jika istri Thinking dan Suami Feeling maka Istri jatuh cinta tergila-gila ke suami karena Istri ditaklukkan Suami.
  2. Jika MK A DIDUKUNG MK B maka berarti A Jatuh Cinta Nyaman ke B (Skor 3). Contoh: Jika Suami Sensing dan Istri Feeling maka Suami jatuh cinta nyaman ke istri karena Suami didukung Istri. Sebaliknya, jika Istri Sensing dan suami Feeling maka Istri jatuh cinta nyaman ke Suami karena Istri didukung Suami.
  3. Jika MK A MENDUKUNG MK B maka berarti A Cukup Jatuh Cinta ke B (Skor 2). Contoh: Jika Suami Intuiting dan Istri Feeling maka Suami cukup jatuh cinta ke istri karena Suami mendukung Istri. Sebaliknya, jika Suami Feeling dan Istri Intuiting maka Istri cukup jatuh cinta ke Suami karena Istri mendukung Suami.
  4. Jika MK A MENAKLUKKAN MK B maka berarti A Kurang Jatuh Cinta ke B (Skor 1). Contoh: Jika Suami Sensing dan Istri Insting maka Suami kurang jatuh cinta ke Istri karena Suami menaklukkan Istri. Sebaliknya, jika Istri Sensing dan Suami Insting maka Istri kurang jatuh cinta ke suami karena Istri menaklukkan Suami.
  5. Jika MK A SAMA DENGAN MK B maka berarti A Tidak Jatuh Cinta ke B (Skor 0). Contoh: Jika Suami Intuiting dan Istri Intuiting maka suami tidak jatuh cinta ke istri karena tipe suami sama dengan tipe istri. Begitu juga sebaliknya.

Contoh penerapan Skor Pasangan dan Skor Cinta dalam berbagai kasus pasangan:
  1. Pria Sensing dan Wanita Feeling maka Skor Pasangan 4, Skor Cinta Pria ke Wanita 3, Skor Cinta Wanita ke Pria 2. Karena Skor Pasangan 4 maka Pasangan ini Sangat Cocok dan sangat direkomendasikan untuk menikah.
  2. Pria Intuiting dan Wanita Sensing maka Skor Pasangan 3, Skor Cinta Pria ke Wanita 1, dan Skor Cinta Wanita ke Pria 4. Karena Skor Pasangan 3 maka Pasangan ini Cocok dan direkomendasikan untuk menikah.
  3. Pria Insting dan Wanita Intuiting maka Skor Pasangan 2, Skor Cinta Pria ke Wanita 2, dan Skor Cinta Wanita ke Pria 3. Karena Skor Pasangan 2 maka Pasangan ini Cukup Cocok dan cukup direkomendasikan untuk menikah. 
  4. Pria Intuiting dan Wanita Thinking maka Skor Pasangan 1, Skor Cinta Pria ke Wanita 4, Skor Cinta Wanita ke Pria 1. Karena Skor Pasangan 1 maka Pasangan ini Tidak Cocok dan tidak direkomendasikan untuk menikah.
  5. Pria Sensing dan Wanita Sensing maka Skor Pasangan 0, Skor Cinta Pria ke Wanita 0, Skor Cinta Wanita ke Pria 0. Karena Skor Pasangan 0 maka Pasangan ini Sangat Tidak Cocok dan sangat tidak direkomendasikan untuk menikah.
  6. Seorang pria A yang belum menikah setelah Tes STIFIn diketahui memiliki MK Feeling sehingga menurut Skor Pasangan seharusnya dia mencari calon istri yang memiliki MK Intuiting sehingga Skor Pasangan adalah 4 (Sangat Cocok) karena pria A didukung istrinya. Namun, sebisa mungkin pria A menghindari untuk mencari calon istri Insting (Skor Pasangan 1), apalagi sesama Feeling (Skor Pasangan 0) karena menurut Skor Pasangan kedua MK ini dihindari bagi suami Feeling. 
  7. Seorang lelaki B, setelah melakukan Tes Sidik Jari STIFIn diketahui memiliki PG Thinking extrovert (Te). Saat ini, ada dua perempuan yang ingin dinikahinya namun dia hanya bisa melamar satu perempuan saja untuk dinikahinya. Kedua perempuan tersebut ternyata sudah pernah Tes STIFIn dan hasilnya perempuan C memiliki PG Sensing introvert (Si) dan perempuan D memiliki PG Sensing extrovert (Se). Perempuan manakah yang sebaiknya dilamar? Jawabannya: berdasarkan Teori Sirkulasi STIFIn memang kedua perempuan tersebut yang ber-MK Sensing memang cocok dengan lelaki ber-MK Thinking. Namun, karena sang lelaki ber-PG Thinking extrovert (Te) maka yang lebih cocok adalah perempuan Sensing introvert (Si). Mengapa Sensing introvert? Karena dengan begitu pasangan tersebut akan saling melengkapi, tidak sama-sama extrovert sehingga hubungan istri mendukung suaminya akan lebih kuat daripada Te dengan Se. Jadi jika suami introvert maka lebih baik istri extrovert dan sebaliknya. Sudah paham kan?
Jika Anda hendak menikah atau sudah menikah dan ingin mewujudkan pernikahan yang harmonis maka STIFIn adalah solusinya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Tes STIFIn dan lokasi tesnya di seluruh penjuru Indonesia, silakan hubungi Saudara Erlangga di nomor WhatsApp 0856 4591 8991 atau klik wa.me/6285645918991

STIFIn Couple

8 comments:

  1. Konsul gratis: Sakit lama tak kunjung sembuh, suami istri kurang harmonis, lama menjomblo, omset usaha turun drastis, sering kesurupan, anak bandel susah diatur, labil, gampang sedih dll. Kunjungi situs Tempat Ruqyah di Bekasi

    ReplyDelete
  2. Min klo sama-sama instuiting introvert gmna min?

    ReplyDelete
  3. Jadi untuk pasangan perempuan sensing ekstrovert apa tuh yang cocok ya Min ?

    ReplyDelete
  4. min kalo cewe insting cocok nya ama siapa?

    ReplyDelete
  5. Kok laki2 feeling ngga ada di contoh min?

    ReplyDelete
  6. Kalo sesama thinking introvert bgmna ya ?

    ReplyDelete