Pages

Apakah Tes STIFIn mengukur IQ

Tidak. Tes STIFIn tidak mengukur intelligence quotient (IQ).

Untuk mengetahui skor IQ, Anda bisa menjalani psikotes di Lembaga Psikologi. Namun, perlu diketahui bahwa lebih penting untuk mengetahui apa bakat (potensi) dan kepribadian kita, daripada mengetahui berapa skor IQ kita karena:

  1. Skor IQ hanya menunjukkan kapasitas kognitif. Jika skor IQ seseorang tinggi maka kecepatan belajarnya juga akan tinggi. Dia akan mampu memahami informasi dalam waktu lebih singkat dan mampu memahami informasi yang lebih sulit. Sehingga, tanpa Tes IQ pun, skor IQ seseorang bisa ditebak dan dikira-kira apakah tinggi atau rendah dengan melihat nilai akademiknya. Jika nilai akademiknya rata-rata tinggi secara konsisten maka patut diduga skor IQnya juga tinggi.
  2. Jika seseorang hanya mengetahui skor IQ saja tanpa mengetahui bakatnya maka dia bisa salah arah. Misal, jika seseorang memiliki skor IQ yang tinggi sehingga nilai ilmu eksaknya (matematika, fisika) tinggi dan kebetulan dia juga suka ilmu eksak maka dia bisa mengira bahwa dia berbakat di bidang teknik padahal belum tentu juga menurut Tes STIFIn dia berbakat di bidang teknik.
  3. Skor IQ hanya berperan mendukung seseorang untuk menguasai semua ilmu apapun, namun untuk menjalani suatu profesi kita tidak hanya butuh menguasai ilmu terkait profesi tersebut, namun kita juga butuh bakat dan kepribadian yang cocok untuk profesi tersebut. Pengalaman nyata, pernah ada seorang peserta tes STIFIn yang hasil tesnya adalah tipe Sensing extrovert (Se). Peserta ini adalah lulusan program studi Teknik Informatika dan bekerja sebangai engineer IT di suatu BUMN. Padahal, tipe Se ini tidak cocok untuk bidang IT. Bidang IT lebih cocok untuk tipe Thinking introvert (Ti). Setelah saya tanya, ternyata dia memiliki skor IQ yang tinggi yaitu 127 (Superior) sehingga tidak heran dia mampu mempelajari IT (IPKnya tinggi) dan mampu menyelesaikan pekerjaan IT meskipun itu bukan bakatnya. Namun, karena profesinya sebagai engineer IT tidak cocok dengan bakat dan kepribadiannya maka dia tidak antusias dalam bekerja. Dia hanya sekadar menyelesaikan pekerjaannya dan mencari penghasilan sampingan dengan berjualan online (yang memang cocok untuk orang tipe Sensing). Itulah bahayanya jika hanya berpatokan pada IQ. 
Jika Anda memiliki uang lebih, silakan ikuti Tes STIFIn dan psikotes IQ sekaligus. Namun, jika uang Anda terbatas sehingga Anda hanya bisa memilih salah satu maka kami sangat menganjurkan untuk mengikuti Tes STIFIn terlebih dahulu. Anda bisa mengikuti Tes IQ nanti ketika di SMP atau SMA. Sering kali psikotes IQ dilaksanakan secara serentak untuk semua siswa di satu angkatan di sekolah agar biayanya lebih murah daripada menjalani psikotes IQ seorang diri.

Untuk informasi dan pendaftaran Tes STIFIn, hubungi Saudara Erlangga melalui WhatsApp 0856 4591 8991 atau klik bit.ly/WAstifin

No comments:

Post a Comment