Berikut ini adalah sejumlah tips dan cara berbicara dengan dengan orang Insting:
- Langsung ke inti: Bicaralah langsung ke inti pembicaraan, tanpa perlu berbasa-basi. Contoh:
- Kakak ada apa kok cemberut terus? Ayo cerita sama Mama…
- Kamu ada masalah apa? Kok saya melihat pekerjaanmu tidak ada yang beres akhir-akhir ini.
- Kamu seharusnya seperti ini, jangan seperti itu.
- Sederhana: Hindari pembahasan yang rumit. Gunakan bahasa yang sesederhana mungkin agar mereka mudah menerima informasi. Contoh:
- Kamu begini ya, agar begitu.
- Kakak rajin belajar ya, agar tambah pintar.
- IPK-mu harus selalu cumlaude agar kamu bisa terus mendapatkan beasiswa.
- Penjualanmu harus terus meningkat, agar kamu dipromosikan.
- Ringkas: Bicaralah secara ringkas. Gunakan sedikit kata agar dia segera menanggapi. Contoh:
- Kakak… sudah shubuh, ayo bangun.
- Anak-anak… bel sudah bunyi, ayo masuk.
- Deadline sudah mepet, cepat kerjakan.
- Kerjakan itu, saya tunggu.
- Tuntas: Selesaikan kalimat Anda. Sampaikan informasi secara tuntas agar dia tidak salah dalam memberikan tanggapan. Contoh:
- Jangan katakan “Kamu begini ya” tapi katakan “Kamu begini ya agar begitu”
- Jangan katakan “Kakak jadi orang pintar ya” tapi katakan “Kakak jadi orang pintar ya agar nanti mudah mendapatkan pekerjaan yang upahnya besar”
- Komprehensif: Sampaikan pertimbangan dari beberapa aspek agar dia otomatis berpikir holistik. Contoh:
- Kakak memilih Program Studi Kuliah harus mempertimbangkan dari banyak sisi, misal bakat Kakak, tingkat persaingan, peluang kerja, dll.
- Kamu tidak boleh memutuskan hanya berdasarkan aspek keuangan dan pasar saja. Tapi juga aspek teknis dan hukum.
- Hindari ambigu atau sindiran: Bicaralah dengan kalimat yang lugas dan hanya mengandung satu makna agar dia tidak salah paham. Contoh:
- Jangan katakan “Kakak pintar ya, buang sampah sembarangan” tapi katakan “Kakak harus selalu buang sampah di tempat sampah”
- Jangan katakan “Ambilkan CV karyawan yang baru itu” tapi katakan “Ambilkan CV milik karyawan yang baru itu” atau “Ambilkan CV yang baru milik karyawan itu”
- Jangan katakan “hebat, pasti pekerjaanmu sudah selesai sehingga kamu bisa tidur” tapi katakan “Kamu tidak boleh tidur saat jam kerja”
- Deduksi: Jelaskan menggunakan konsep deduksi. Deduksi adalah penarikan kesimpulan dari keadaan umum. Contoh:
- Kakak, manusia butuh makan supaya sehat. Kakak kan manusia, jadi Kakak juga butuh makan agar Kakak sehat. Ayo, sekarang Kakak makan dulu.
- Semua orang harus berusaha agar dia mendapat-kan apa yang dia inginkan. Kalau kamu tidak mau berusaha maka kamu tidak akan dapat apa-apa.
- Jangan Membentak: Bicaralah dengan lembut. Jangan sekalipun membentak karena dia mudah trauma. Contoh:
- Sudah malam, yuk tidur, agar besok Kakak bisa bangun pagi.
- Tolong kerjakan ini. Jika sudah, berikan ke saya.
- Kakak harusnya hati-hati…?!
- Mengapa kamu ini…?!
- Tanggapan yang tepat: Berikan tanggapan persis seperti apa yang dia inginkan agar temperamen dia tidak muncul. Contoh:
- Jika ditanya harga maka jawab harga.
- Jika ditanya ya atau tidak maka jawab ya atau tidak. Contoh: Ya Kakak, Mama juga begitu. Tapi Mama begitu karena ada alasannya.
Manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mempraktikkan tips dan trik di atas adalah:
- Lawan bicara (orang Insting) lebih mudah dalam menerima informasi sehingga dia cepat paham;
- Informasi yang dipahami oleh lawan bicara persis seperti yang Anda pahami sehingga tidak terjadi kesalahpahaman;
- Anda dapat mengarahkan dan memengaruhi lawan bicara sehingga tujuan Anda tercapai.
Silakan hubungi kami, untuk informasi mengenai Tes STIFIn dan lokasi tesnya:
Saudara Erlangga
HP/WhatsApp 0856 4591 8991
atau klik:
Tips Berkomunikasi dengan Insting |
Untuk saat ini kami melayani Tes Sidik Jari STIFIn di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lamongan, Jombang, Madiun, Caruban, Mejayan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Kertosono.
No comments:
Post a Comment