Pages

Tips Berbicara dengan orang Feeling menurut Konsep STIFIn

Berikut ini adalah sejumlah tips dan cara berbicara dengan dengan orang Feeling, baik Feeling introvert maupun Feeling extrovert:

  1. Mood (suasana hati): Kenali kondisi mood-nya. Dan bicaralah secara halus, sambil memberikan perhatian dan pujian, tersenyum ramah, memandang lembut, dan membelai hangat agar suasana hati mereka membaik. Contoh:
    • Anak mama yang cantik… ada apa pulang sekolah kok cemberut (sambil peluk dan belai). Pasti capek ya, makan dulu Nak lalu istirahat biar segar, nanti sore kan ada les. 
    • Kamu hati-hati ya selama perjalanan dinas (sambil jabat tangan dan usap bahu). Saya memilih kamu karena saya melihat kamu berpotensi. Saya yakin kamu bisa.
  2. Basa-basi: Jangan bicara langsung ke inti pembicaraan. Tapi, awali dengan basa-basi agar mereka merasa nyaman. Contoh:
    • Kakak bagaimana tadi di sekolah? Pasti senang ya ngobrol dan ketemu teman. Oiya Kak, sebentar lagi kan ujian. Jadi Kakak harus lebih banyak belajar.
    • Kamu weekend ngapain saja? Kamu sebaiknya isi weekend dengan kegiatan yang bisa me-refresh otak. Kalau pikiran sudah segar maka kamu akan produktif. Sekarang, kamu datang ke ruangan saya. Saya mau menjelaskan tugas penting untuk kamu.
  3. Jangan Menolak: Jangan langsung mengatakan TIDAK jika gagasan mereka berseberangan dengan Anda karena itu hanya membuat mereka makin menjauh. Contoh:
    • Oh, jadi itu alasan mengapa Kakak melakukan itu.
    • Kita keliling dan lihat-lihat dulu ya Kak, barangkali nanti ketemu barang yang cocok.
    • Kamu ceritakan dahulu latar belakang mengapa kamu mengambil keputusan itu.
    • Baiklah, saya akan pertimbangkan usulanmu.
  4. Memahami: Katakan bahwa Anda memahami mereka karena orang Feeling ingin dimengerti. Contoh:
    • Bu Guru paham apa yang Kamu rasakan karena Ibu juga pernah berada di posisimu. Kamu yang sabar ya, dan kamu harus tetap rajin belajar. Kalau kamu pintar, Ibu kamu pasti bangga.
    • Saya mengerti kesulitanmu saat ini. Apalagi kamu menghadapi masalah ini sendirian. Saya berharap masalahmu ini tidak berpengaruh ke kinerja kamu.
  5. Menghargai: Hargai dan puji gagasan mereka sekecil apapun itu agar mereka makin bersemangat. Contoh:
    • Niat Kakak sungguh mulia. Namun, tidak semua orang punya pemahaman yang sama. Jadi Kakak perlu memikirkan cara yang tepat.
    • Usulanmu memang bagus. Tapi, bagaimana jika hal-hal ini terjadi? Saya pikir usulanmu akan sempurna jika kamu melakukan mitigasi risiko atas tiap kegiatan sehingga acara berjalan lancar.
  6. Kesamaan Pandangan: Katakan bahwa Anda memiliki gagasan yang sama dengan mereka agar mereka yakin Anda di pihak mereka. Contoh:
    • Ibu punya pendapat yang sama dengan Kakak. Dulu Ibu juga berpikir bahwa hasilnya akan seperti ini. Namun, ternyata tidak. Karena banyak faktor yang berpengaruh. Terutama dari motivasi kita sendiri. Apa Kakak sudah yakin?
    • Saya satu pemikiran dengan idemu. Sebenarnya ide saya prinsipnya sama dengan idemu. Hanya saja ide saya mempertimbangkan aspek ini. Kamu boleh lanjut dengan idemu tapi kamu tambahkan dulu kajian dari aspek ini agar idemu lebih komprehensif.
  7. Teladan: Pastikan hati, lisan, dan tindakan Anda sudah selaras sehingga nasihat Anda didengar mereka. Contoh:
    • Kakak harus rajin mengaji ya. Kakak lihat Ibu kan, meski Ibu banyak pekerjaan rumah tapi Ibu selalu membaca Al-Quran tiap selesai shalat.
    • Kamu sebaiknya tidak main medsos saat jam kerja. Dulu saya banyak main hp tapi sekarang tidak. Hasilnya semua pekerjaan selesai dan saya bisa pulang tepat waktu.
  8. Nama Orang: Gunakan nama orang yang diidolakannya untuk mendukung gagasan Anda. Karena mereka belajar melalui idola mereka. Contoh:
    • Kakak ingat nasihat Pak Guru kan, siapa yang rajin belajar maka dia akan pintar. Ayo, sekarang Kakak belajar agar pintar seperti ilmuwan Al-Khawarizmi.
    • Pendiri perusahaan ini pernah berpesan bahwa dia tidak akan menyia-nyiakan karyawan yang berprestasi. Untuk itu, saya harap kalian bisa berprestasi sehingga karir kalian bisa naik.


Manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mempraktikkan tips dan trik di atas adalah:
  1. Lawan bicara (orang Feeling) lebih mudah dalam menerima informasi sehingga dia cepat paham;
  2. Informasi yang dipahami oleh lawan bicara persis seperti yang Anda pahami sehingga tidak terjadi kesalahpahaman;
  3. Anda dapat mengarahkan dan memengaruhi lawan bicara sehingga tujuan Anda tercapai.

Silakan hubungi kami, untuk informasi mengenai Tes STIFIn dan lokasi tesnya:
Saudara Erlangga
HP/WhatsApp 0856 4591 8991
atau klik:
https://wa.me/6285645918991

Cara Berkomunikasi dengan Feeling

Untuk saat ini kami melayani Tes Sidik Jari STIFIn di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lamongan, Jombang, Madiun, Caruban, Mejayan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Kertosono.

No comments:

Post a Comment